Pon-Pes Tahfidz Alghurobaa'

Penggunaan nama Alghurobaa’ dimaksudkan agar para santri nantinya menjadi...Selanjutnya >>

Teladan Sayyidah Maryam

Maryam yang sudah Allah sebut langsung sebagai wanita yang...Selanjutnya >>

KH. M. Arwani Amin (Kudus)

Beliau dikaruniai kecerdasan dan minat yang kuat dalam menuntut ilmu...Selanjutnya >>

Anak Wajib Menafkahi Orang Tua

Segera memperhatikan kembali keadaan orang tua masing-masing, karena...Selanjutnya >>

Tuesday, 29 October 2013

Lentog Tanjung



Lentog Tanjung adalah Makanan khas pagi orang Kabupaten Kudus, tepatnya di Desa Tanjungkarang.

Sejarah

Lentog artinya Lontong. Dahulu, penjualnya berasal dari Desa Tanjungkarang (Tanjung). Maka dinamai Lentog Tanjung. Namun kini telah menyebar ke seluruh pelosok kota Kudus. Yang unik dari lentog adalah ukuran lontongnya yang sebesar betis orang dewasa. Biasanya lentog tanjung dinikmati sebagai menu untuk sarapan, terdiri dari 3 bahan utama, ada lontong yang dipotong kecil-kecil, sayur gori (nangka muda) dan lodeh tahu.
Lentog Tanjung terdiri dari 2 kata, lentog dan tanjung. Lentog atau yang biasanya disebut lontong adalah sebuah makanan yang yang terbuat dari beras yang dibungkus daun pisang. Sedangkan tanjung (Tanjungkarang) adalah sebuah desa yang berada tepatnya di Kecamatan Jati Kab. Kudus, Jawa Tengah. Memang makanan khas pagi ini dahulu hanya berasal dari desa sana dan hanya dijual di sekitar daerah tersebut dan ramai pada saat hari Minggu atau libur. Sekarang pun masih ada, walaupun dibeberapa tempat di lain desa juga berdiri warung warung yang menawarkan Lentog Tanjung.
Di sajikan di atas piring kecil yang dialasi daun pisang serta taburan bawang goreng, membuatnya semakin gurih saat disantap. Selain tampilannya yang sederhana, untuk memakannya juga tidak menggunakan sendok, namun menggunakan suru (sendok dari daun pisang).

Bahan pembuatan

Lentog tanjung terdiri dari tahu semur, telur, lontong dan sayur lodeh (buah nangka muda). [] Red. ALCOREGB

Tuesday, 15 October 2013

Soto Kudus



Soto kudus adalah soto yang berasal dari Kudus. Soto kudus, hampir mirip dengan soto Lamongan, soto kudus berisi suwiran ayam dan taoge. Terkadang soto kudus juga menggunakan daging kerbau. Kuahnya lebih bening.
Soto kudus dalam penyajiannya memiliki tradisi dihidangkan dalam mangkuk kecil untuk satu porsi soto. Persis dengan soto lainnya, soto kudus ditemani sambal dan jeruk nipis. Hidangan soto Kudus tidak hanya dapat ditemukan di Kudus, saat ini juga dapat ditemui di berbagai kota di Indonesia.
Soto kudus tidak ada yang menggunakan daging sapi karena penghormatan muslim kudus terhadap agama Hindu, yang mana sapi adalah hewan yang mereka anggap suci. Namun hal ini hanya sebatas anjuran yang berasal dari Sunan Kudus. Beliau mengajari orang Islam untuk menghargai agama lain, khususnya agama Hindu. Ini disebabkan ketika itu di Kudus banyak orang yang memeluk agama Hindu. Hal ini merupakan bentuk toleransi yang telah diajarkan oleh Sunan Kudus pada pemeluk agama Islam yang tinggal di daerah Kudus. Budaya itu pun masih berlaku sampai sekarang.

Bahan pembuatan

Bahan pembuatan soto kudus adalah daging ayam atau daging kerbau, taoge, bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, kemiri, merica, ketumbar, dan garam dengan tambahan sedikit gula. [] Red. ALCOREGB

 
.:: Simak Berbagai Artikel Melalui Offcial Link Kami Facebook Dan Twitter. Kritik Konstruktif Dan Saran Dapat Dikirimkan Kepada Kami Melalui Email Redaksi ALCORE (Alghurobaa' Corner) Hubungi alghurobaacorner@gmail.com. Like Fan Fage Alghurobaa' Corner Dan Follow Twitter @ghurobaacorner ::.